Klaas-Jan Huntelaar pernah mengaku dirinya disia-siakan Real Madrid. Kini ketika klub barunya, AC Milan, bertemu Madrid di fase grup Liga Champions, bakal balas dendamkah dia?
Huntelaar datang ke Madrid pada Januari 2009 dengan harapan bisa menjadi salah satu predator di raksasa Spanyol itu. Namun demikian, kenyataan yang terjadi tak sesuai harapan. Huntelaar justru terbuang.
Penyebabnya adalah banyaknya bintang baru yang masuk ke Santiago Bernabeu, termasuk di antaranya adalah Karim Benzema. Sama seperti dirinya, Benzema juga adalah seorang striker.
Selama berbaju Madrid, ia dimainkan sebanyak 20 kali di semua kompetisi sejak Januari. Memasuki musim panas, ia ditawarkan ke sana-sini. Ia sempat disodorkan ke Stuttgart sebelum diputuskan dilego ke AC Milan.
"Aku terkejut waktu mereka bilang bahwa Stuttgart akan jadi klub baruku. Mereka tidak menganggap aku dan membuatku merasa tak berguna. Hal-hal ini menyakitkan, tapi aku punya pikiran yang kuat dan bertahan," tanadas Huntelaar kala itu.
Menilik ucapannya tersebut, bukan tak mungkin penyerang berjuluk The Hunter ini bakal membuktikan diri ke Madrid bahwa dia tak pantas diperlakukan demikian. Kebetulan Milan dan Madrid berada satu grup di Grup C Liga Champions.
Toh Huntelaar sebenarnya punya modal bagus; dirinya adalah predator lapar gol di lapangan. Meski hanya mencetak delapan gol selama membela Madrid, tetapi catatannya ketika bermain untuk Ajax Amsterdam patut ditilik.
Sejak bermain dari tahun 2005-2009, Huntelaar telah tampil sebanyak 136 kali di semua kompetisi. Dari ratusan penampilan itu, pria 26 tahun ini sukses menorehkan 105 gol.
Catatan tersebutlah yang kemudian membuat namanya melambung di darata Eropa. Alhasil banyak klub besar kala itu berburu mendapatkan tanda tangannya--dan tentu saja yang akhirnya mendapatkannya adalah Madrid.
Dengan modal demikian, bukan tak mungkin ia bakal menjadi momok untuk bekas klubnya di Liga Champions.